Pembenah Tanah: Rahasia Tanah Subur Yang Tak Banyak Orang Tahu!
Bogor, 25 September 2025 — Lebih dari 200 peserta dari berbagai latar belakang—akademisi, peneliti, perencana, hingga praktisi pertanian—mengikuti Sosialisasi Online Seri ke-8 yang diselenggarakan oleh Balai Besar Perakitan dan Modernisasi Sumber Daya Lahan Pertanian (BRMP SDLP) bersama Balai Perakitan dan Pengujian Tanah Pupuk (BRMP Tanah dan Pupuk). Kegiatan yang mengangkat tema “Pembenah Tanah untuk Pertanian Berkelanjutan” ini menjadi wadah penting untuk berbagi pengetahuan dan teknologi demi menjaga produktivitas lahan pertanian di Indonesia.
Dalam sambutannya, Anggri Hervani, Ketua Kelompok Layanan dan Kerjasama BRMP SDLP, menekankan bahwa pentingnya menjaga kesehatan tanah untuk meningkatkan produksi sebagai fondasi ketahanan pangan nasional.
Narasumber utama dalam sesi tersebut, Kiki Zakia, menjelaskan perbedaan mendasar antara pembenah tanah dan pupuk. “Pupuk memberikan unsur hara langsung bagi tanaman, sedangkan pembenah tanah bertujuan memperbaiki kondisi tanah secara menyeluruh—baik sifat fisik, kimia, maupun biologisnya—sehingga tanah menjadi lebih siap menyerap dan memanfaatkan nutrisi secara optimal,” terangnya.
Antusiasme peserta terlihat jelas selama sesi tanya jawab yang dipandu oleh moderator Tia Rostaman. Banyak pertanyaan mengalir seputar penerapan teknologi pembenah tanah di berbagai jenis lahan yang menjadi tantangan umum di sentra produksi pangan nasional, seperti lahan kering, lahan gambut, dan lahan masam.
Melalui pemahaman yang tepat dan penerapan teknologi pembenah tanah yang sesuai kondisi lokal, sosialisasi ini diharapkan menjadikan lahan pertanian di Indonesia tidak hanya tetap produktif, tetapi juga lestari dalam jangka panjang—menjadi tulang punggung ketahanan pangan yang tangguh dan berkelanjutan.